Sunday, December 4, 2011

Repetisi yang [Bukan] Kebetulan

Hijau itu menyejukkan, namun oranye juga tidak lantas berarti memabukkan. Aku berjalan, aku pergi dan selalu menemukan padanan keduanya. Aku melihatnya sebagai suatu penanda dari-MU. Repetisi ini bukanlah suatu kebetulan. Ketika diri menangkapnya sebagai suatu simbol kebaikan, biarkan Ia membukakan jalan.

Random shot, showin' green and orange ^_^





Semua seolah begitu menyentak, saat sedang berada dalam rasa yang [jauh] dari tenang, entah mengapa justru dua warna maut [hasyah] ini semakin terus bermunculan di depan mata. Dari mulai objek-objek besar hingga yang tak terduga sekalipun.

Tidak perlu menunggunya untuk muncul, karena hal yang paling menjemukan adalah menunggu. Walau kadang [diakui] mendebarkan. Ketika menyembul, tak perlu mendekat, mata seolah sudah diarahkan. Titik seukuran semutpun bisa kelihatan.

Muncul di saat gelisah, pipi basah [karena cucuran air dari mata, kening dan seluruh penjuru tubuh lainnya #eh] namun jelas ibarat es batu di saat panas tak terkendali, sungguh suatu yang sangat dinanti.

Dalam langit hati yang kerap sulit ditebak, tersungging harap akan senyum dan kehangatan. Bosankah dengan repetisi-repetisi ini? Ah semoga tidak ya!