Saturday, March 12, 2011
Merem Melek Awas Belek!
Siapa sih yang mau jatuh? Jatuh itu..atitt [dengan logat abege kekinian]. Tapi nyatanya, makhluk ciptaan hantu [dibalik ejaannya] yang berkode nama manusia itu malah merem melek pas dapet giliran jatuh.
Gue misalnya, merem melek kesakitan waktu pake sendal yang alasnya udah mulai terkikis dan dengan suksesnya ski dari carport depan istana a.k.a kamarkost. Terus di depan gue ada cewek yang juga lagi kepeleset ke pelukan pacarnya dan merem melek juga.
Mata orang memang hanya ada dua pilihan. Merem atau Melek. Kalau merem tentunya seseorang enggak bakalan bisa melihat apapun. Semuanya serba under feeling dan instict. Kalau enggak, ya meraba-raba kayak orang buta. Kalau lagi melek ya bisa melihat segala sesuatu. Warna-warni, yang asyik-asyik, sampe yang jelek-jelek.
Tapi ada kalanya manusia melek tapi merem atau sebaliknya. Kok bisa? Yes...melek tapi merem..semuanya dia lihat tapi enggak mau merespon apa yang terjadi di lingkungannya. Antisosial, tak peduli dan ego yang penting gue masih hidup adalah beberapa istilah yang menggambarkan secara eksplisit orang-orang kayak gini.
Merem tapi melek juga ada loh! Kebalikannya dengan orang golongan pertama tadi, dia seolah-olah gak melihat apa yang terjadi di lingkungannya. Ibaratnya orang sering menyangka dia 'tidur'. Padahal dia malah sangat peka dengan hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Nah, nyambung lagi sama soal jatuh tadi, ada satu hal lagi yang ehm, bikin merem melek. Bukan kejatuhan korek kuping [kalo ngorek kuping elo pasti merem melek soalnya]. Ya, pasti udah ketebak gue mau ngomong jatuh ke hati [bukan hati sapi, kambing, ayam ato monyet ya].
Ada orang yang doyan banget melek untuk menguber lawan jenisnya. Hobi banget dia melakukan banyak hal demi mendapat sanjungan dan akhirnya si cowok atau cewek jatuh hati. Sayagnya, yang melek beginipun hatinya gak melek. Enggak sedikit yang 'just play with their eyes'. Masalah hati itu urusan belakangan.
Enggak sedikit juga yang milih merem. Takut jatuh terperosok mungkin. Tapi lagi-lagi jalan enggak selalu mulus. Keasyikan merem, di depannya ada lubang. Blos, masuk lubang dan ditolongin. Pas ditolongin mata melek dan berbinar-binar. Mau coba menutup mata lagi, objek di depan mata rasanya sayang buat ditinggal merem.
Ah dasar manusia, merem-melek melulu..Ngaca dulu ah..awas belekan..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment