Sunday, September 4, 2011
Bebaskan Batasan
Menulis buat saya ibarat kafein. Nikmat dan penuh candu. Beberapa hari saja tidak menyentuhnya maka bisa jadi efeknya tidak akan baik. Lemas jiwa, pikiranpun tak karuan.
Banyak orang merasa sedikit malu* dengan tulisannya yang [padahal] keren tapi karena penyampaiannya yang tidak menggunakan struktur yang lazim dianggap 'aneh'.
Come on readers, buka mata sedikit lebih lebar terhadap suatu permainan kata. Sebuah karya tulis boleh saja dikomentari dengan sinis. Namun yang membuat miris, sang komentator hanya sekedar comment dan tidak membuat karya tandingan.
Tidak ada tulisan yang jelek. Karena beda antara bagus dan jelek, keren dan butut ibarat dua sisi mata uang. Tergantung dari kacamata mana dilihat. Juga rasanya kurang oke kalau dibuat batasan gender. Tulisan oleh perempuan dan goresan laki-laki. Toh penanya sama, pun kertasnya berwarna-warni, tetap saja esensinya sama.
Justru adalah suatu keunikan tersendiri ketika sang hawa mampu membuat tulisan-tulisan yang menyentil, pedas dan kritis dan penuh dengan nada-nada sinis. Juga suatu hal yang perlu diacungi jempol ketika sang adam mampu membuat goresan-goresan penuh kelembutan.
Apakah ini karena selera? Sesuatu yang jauh dari kesan glamour, jualan atau ehm..sesuatu yang mainstream memang sangat saya suka..begitu juga dengan tulisan-tulisannya KotakKatikOtak!'Sampah' yang sangat tidak layak untuk dibuang. Nice! 4 Thumbs Up!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment