Pekerjaanku masih menanti, hati sedang tak terkendali, jemari sibuk menari-nari
Pikiran berlari, tak peduli rasa sakit terus menggerogoti
Tak mau kumembuat ada yang terbebani
Semua harus tahu bila aku baik-baik saja
Senyumku harus tetap mengembang meski saluran tak lagi berfungsi mulus
Ketika kuning cerah cerah berubah bercampur darah
Bila tiba waktunya nanti
Sewaktu lidah tak lagi mampu merasa
Mata tak lagi mampu memilah warna
dan pikiran tak lagi bisa menganalisa
Pasukan hitam hitam datang
Menghantarkan ke titik penuh intrik
Apakah itu lebih pelik?
Masihkah akan ada rasa?
Meski diri divonis dengan sinis
Tiketmu sudah out of date...
*Sebuah ode pengingat bila kita akan tersengat lalu menjadi penghuni liang lahat*
Tuesday, October 25, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment