Monday, August 2, 2010

Jangan Pernah Ngomong Anjing di Taman Ini


Tempat main bagi anak-anak saat ini semakin terpapas habis oleh bangunan-bangunan pencakar langit dan berbau komersil. Padahal dunia anak adalah dunia bermain.

Berangkat dari kondisi itu, Phaerlymaviec Musadi (33) mendirikan The Neverlands Playground di tahun 2006. Berlokasi di Jl Baranangsiang yang juga berbarengan dengan kantor produksi clothing United Moron, Distribute dan Parental Advisory Baby Clothing.

"Neverland Playground adalah representasi dari program Never Grow Up (NGU) yang mengajak orang tua untuk lebih meluangkan waktu bermain bersama anak-anaknya," tutur Pei dalam sebuah sesi perbincangan santai.

Nama Neverland sendiri diambil Pei dari negeri milik di mana tokoh kartun Peterpan hidup. "Di sana anak-anak bisa berbuat apa yang mereka mau. Setidaknya saya mencoba menjumput sebagian kecilnya di Neverland Playground ini," ujar Pei.

Di taman bermain ini, ada ramp skateboarding, bangku taman, trampolin hingga sansack tinju. Enaknya, sama sekali tak ada pungutan biaya sepeser pun untuk bermain di sini.

Pei menambahkan Neverlands Playground Project adalah suatu tempat bermain yang memiliki visi supervised playground di daerah sub-urban dan berpenduduk padat. Ditujukan untuk anak dari usia balita hingga 15 tahun.

"Ini adalah tempat bermain yang bisa menampung emosi anak lewat permainan-permainan konstruktif dan juga ekstrim. Tapi semuanya dilakukan dengan supervisi (pengawasan dan pengarahan) yang serius. Jadi bukan membiarkan anak bebas bermain sesuka hati tanpa arahan," tutur Pei.

Ada keunikan yang menyempil dibalik Neverland Playground. Di sini, anak-anak bebas bermain, namun Pei menerapkan tiga syarat untuk mereka yang ingin bermain yaitu, jaga kebersihan, jaga antrean dan dilarang ngomong 'anjing'.

"Tiga aturan itu kami terapkan karena di zaman sekarang sulit sekali membuat orang tidak jorok, tidak ingin menang sendiri dan khusus untuk yang terakhir lebih mengarah pada kata-kata itu adalah kata yang paling kasar dan parahnya sudah menjadi habit bagi sebagian anak dan remaja urban saat ini," imbuh Pei.

Selain skateboard, di Neverland anak-anak juga bisa 'bermain' dengan kamera dan juga komputer dan alat-alat sablon.

"Lama kelamaan anak Neverland yang jumlahnya lebih dari 20 anak itu kelihatan kesukaannya. Saya juga sering ngobrol dan menjalin hubungan emosi dengan mereka. Mereka yang suka dengan foto, saya ajari teknik foto. Mereka yang ingin jadi pengusaha saya ajarkan desain menggunakan komputer dan teknik sablon, ya tentunya dengan kapasitas mereka sebagai anak-anak juga," ujar Pei.

Dipilihnya skateboard sebagai salah satu permainan di Neverlands Playground Project juga bukan tanpa alasan. "Skateboard memang terkesan extreme. Tapi
lebih dari itu, olahraga dan permainan ini mengasah pemainnya untuk menjadi orang yang tidak cengeng. Selain itu juga ada elemen ketekunan dan tidak pantang menyerah mempelajari sebuah trik, tolong menolong antar teman dan banyak lagi," tutur Pei.

Pei menambahkan, meski terlihat sibuk dengan aktivitas Skateboard, Neverlands bukanlah tempat mengasah skill anak agar pandai skateboarding.

"Neverlands Playground Project adalah tempat bermain bagi anak manapun baik yang suka skate maupun tidak. Di sini anak-anak bebas berpendapat
dan didengar pendapatnya dan di tempat ini jiwa kekanakan dipelihara," tutup Pei.

0 comments: