Tuesday, July 27, 2010

Cantik, Cadas dan [Masih] Virgin


Bagi sebagian orang, musik cadas dianggap musiknya kaum adam. Namun jangan salah, kaum hawa pun bisa kepincut.

Begitupun dengan gadis-gadis belia asal Bandung yang tergabung dalam Virgin Oi. Mereka telah menjajal kemampuan bermusik selama lima tahun di aliran skinhead dan punk.

Berawal dari kegemaran Sarah (Gitar), Dewi (Bas) dan Dina (Vox) terhadap musik skinhead, mereka yang sempat satu sekolah selama SMP dan SMA akhirnya sepakat untuk bersama-sama membentuk band di tahun 2002.

"Kita sama-sama suka musik skinhead, yah skinhead girl lah bisa dibilang. Makanya kami sepakat untuk ngeband bareng. Kebetulan pas itu ada Rani yang juga suka skinhead dan bisa nge-drum. Dari sana kita jalan ber-empat. Karena kita semua cewek-cewek yang masih virgin, jadilah kita menamai bandnya Virgin Oi" tutur Sarah.

Dengan membentuk band cewek, Sarah menilai perempuan pun memiliki hak yang sama dengan laki-laki, termsuk dalam bermusik. "Selama ini orang selalu beranggapan kalau yang boleh ngeband dan ngebawain musik cadas hanya laki-laki, padahal laki-laki dan perempuan sama-sama punya hak untuk berkarya," ujar Sarah.

Tahun 2003, Virgin Oi sempat masuk album kompilasi 'Oi Live Forever di Tahun 2003 dengan hits single 'Girl With The Power'. Ternyata, single ini mendapat respon positif oleh komunitas dan sebagian publik.

"Lumayan lah, berbekal dari satu single itu, kita bisa lumayan sering manggung," ujar Sarah bangga.

Namun, ditengah-tengah usaha Virgin Oi mendaki karir, satu per satu personel mulai mengundurkan diri. Diawali dengan keluarnya Dewi di tahun 2003 karena menikah dan sibuk dengan keluarganya. Menyusul hengkangnya Rani karena sakit sehingga tidak memungkinkan lagi menabuh drum.

"Sempat saya jalan berdua dengan Dina, sampai akhirnya bertemu dengan Ayu (vox) dan Ochi (drum) di tahun 2006. Karena butuh pemain bas jadi tiap manggung kita pakai additional player Eko," tutur Sarah.

Namun lagi-lagi formasi ini tidak bertahan lama, Ayu dan Ochi pun harus meninggalkan Virgin Oi yang akhirnya digantikan oleh Desi (vox) dan Rhilie (ex.
Boys Are Toys) di bas.

Meski harus jungkir balik untuk mempertahankan Virgin Oi, Sarah cs tetap berusaha bertahan untuk terus berkarya di dunia musik cadas. "Untungnya setiap ada yang keluar, yang mengganti tidak pernah terlalu lama. Kebetulan pula chemistry yang sekarang udah sama-sama kuat, jadinya semakin
semangat dalam berkarya," ujar Sarah.

Dalam waktu dekat, Virgin Oi berencana akan merilis album perdana mereka. "Materi sudah selesai 10 lagu, tinggal kita record. Mudah-mudahan bisa rilis akhir tahun ini," tutur mereka kompak.

0 comments: