Mungkin kita sering merasa disko adalah musiknya anak muda yang sering keluyuran di klub malam dan musik etnik adalah musik yang membuat ngantuk dan hanya cocok untuk dimainkan diacara kawinan atau seremonial lainnya. Bagaimana jika kedua aliran musik yang berseberangan itu dikawinkan? Disco Ethnic Percussionlah jawabannya.
Awalnya anggota Disco Ethnic Percussion adalah anak-anak satu SMU yang menyukai perkusi dan ikut ekstra kurikuler perkusi.
"Kita memang suka dengan perkusi sejak dulu, terus kita gabung di ekskul perkusi dan sering tampil diacara-acara sekolah," tutur Abe Aditya sang mantan pemain gamelan merangkap manager.
Namun waktu tiga tahun mereka bermain perkusi bersama selama di SMU tidak lantas membuat anak-anak Disco Ethnic Percussion menghilang begitu saja usai lulus SMU. "Mungkin karena begitu sukanya kita pada perkusi sampai lulus sekolahpun kita masih ingin bermain perkusi, tapi dengan format yang lebih fresh dan bisa menjangkau audiens yang lebih luas," ujar Abe.
Merasa ingin memperluas jangkauan pendengar dan mengeksplor musik, Abe dan teman-teman pun memutar otak, akhirnya mereka memutuskan untuk membuat grup yang menggabungkan musik tradisional yang lembut dan musik disko yang enerjik.
"Awalnya kita sekedar ingin membuat kolaborasi perkusi, namun setelah dipikir-pikir unik juga jika membuat konsep gabungan seperti ini. Akhirnya kami sepakat memasukkan unsur DJ, Drum, Gitar, Bas, Violin dan Keyboard plus set gamelan lengkap dan tentunya perkusi," tukas Abe.
Uniknya lagi, mereka sengaja tidak menggunakan vokal disetiap penampilan mereka. "Kita memang sepakat untuk tampil tanpa vokal, kecuali dalam format kolaborasi dengan vokalis lain," tutur Abe.
Saat ini jumlah personel Disco Ethnic Percussion ada 12 orang. "Personelnya kadang tidak sama, jadi agak bingung untuk menyebutkannya," ujar Abe.
Grup yang memulai debutnya sejak tahun 2005 ini telah menuai prestasi yang cukup banyak. "Ya, sejak mulai main 4 tahun lalu kita lumayan banyak mendapat tawaran manggung, umumnya di acara-acara kebudayaan dan sering juga di acara-acara musik," tutur Abe
Abe menambahkan pengalaman Disco Ethnic Percussion yang paling membanggakan adalah ketika tampil di MTV tamu istimewa pada tahun 2008. "Pokoknya panggung itu takkan pernah terlupakan, MTV Tamu Istimewa edisi khusus bersama T2 dan Maliq and d'essentials dimana kita mendapat prestasi best performance," ujar Abe.
Terkait masalah rilisan Disco Ethnic Percussion berencana untuk merilis mini album berisi 6 lagu pada bulan Agustus mendatang. "Sengaja kami merilis EP, padahal kami sudah punya 12 materi yang matang. Sisanya akan kami bawakan pada saat manggung, biar penggemar kami selalu menyaksikan penampilan kami," seloroh Abe.
Sunday, July 11, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment