Sunday, July 11, 2010

Segarnya Es Nongnong di Siang Bolong

Anda penggemar es krim? Tentu anda kerap menyambangi berbagai gerai es krim dari minimarket hingga mal-mal. Namun pernahkah anda menjajal Es Nongnong?

Es Nongnong Progo memang bukanlah es krim yang dijual di resto atau kafe. Namun setiap siang menjelang sore, Es Nongnong selalu ramai dibanjiri pembeli. Penasaran bagaimana rasanya, saya pun mampir dan berbincang-bincang dengan si empunya warung.

"Saya mulai membuat usaha ini sejak tahun 2002. Kebetulan saya penggemar es krim. Namun kerap merasa kemahalan ketika harus membeli es krim olahan di kafe atau restoran. Jadinya saya terinspirasi untuk bikin olahan es krim sendiri," tutur Joni sang pemilik kedai Es Nongnong di Jl Progo Bandung.

Berbekal kegemarannya mengulik masakan, Joni mulai bereksperimen dengan es krim. "Saya ingin membuat olahan es krim yang terjangkau harganya tapi mantap soal rasa," imbuh Joni.

Menyoal nama, Joni menuturkan mendapat inspirasi ketika di suatu siang ketika masih anak-anak mendengar lonceng pedagang es keliling.

"Zaman dulu kalau orang dagang es krim keliling pakai lonceng sapi untuk penanda jualannya. Bunyinya kan nong-nong-nong gitu. Jadinya saya pakai sebagai nama, bukan nongnong dalam Bahasa Sunda ya," tutur Joni lagi.

Apa saja yang menjadi isian Es Nongnong? Ternyata isiannya cukup lengkap untuk kelas kudapan rakyat. Sebut saja nangka, kelapa muda, alpukat, agar-agar rumput laut, roti sobek, tape ketan hingga meyses.

Lalu bagaimana dengan es krimnya? Memang Joni tidak menggunakan es krim murni untuk olahan Es Nongnong ini. Melainkan es puter.

"Untuk membuat harganya terjangkau, saya menggunakan es puter. Tapi jangan salah, es puter saya menggunakan susu murni. Selain itu air yang digunakan dipastikan kebersihannya. Jadi rasanya pasti beda," ujar Joni.

Ketika dijajal, apa yang dikatakan Joni memang tidak berlebihan. Tidak seperti es puter biasa, olahan Es Nongnong begitu lembut dan lumer di lidah. Isian yang variatif semakin menggoda untuk menikmati minuman ini hingga tandas. Di luar itu, tidak ada rasa terlampau manis ketika menjajal minuman ini, semuanya pas.

Bagaimana soal harga? Pastinya murah meriah di kantong. Seporsi Es Nongnong ukuran kecil cukup ditebus dengan Rp 3.500 saja. Sedangkan ukuran jumbonya bisa dinikmati dengan Rp 5 ribu.

Tak heran Es Nongnong ini menjadi primadona turis-turis yang berkunjung ke Bandung setiap akhir minggu. Sedangkan di hari-hari biasa tidak sedikit warga Bandung yang rela mengantre untuk menikmati kesegaran minuman ini.

"Kalau Sabtu Minggu biasanya orang Bogor dan Jakarta yang ramai. Beda dengan hari biasa yang beli banyaknya karyawan dan anak sekolah.
Maklum setahu saya yang seperti ini jarang dijumpai di tempat lain. Kalaupun ada, olahannya pasti berbeda," promo Joni

0 comments: