Sunday, July 11, 2010
Ketika Anak-anak Belajar Nge-Rock
Mungkin bagi sebagian orang musik rock adalah milik mereka yang sudah dewasa. Namun rock akan semakin unik bila dimainkan oleh mereka yang masih berumur belia.
Seperti yang dilakukan oleh anak-anak Hamlet, band yang mengusung aliran classic rock ini semua personelnya masih berusia sangat muda. Semua personelnya, berusia 11 tahun. Bahkan, jika melihat postur tubuhnya, akan banyak yang mengira mereka bukan pemusik.
Hamlet yang ditemui usai manggung menuturkan mereka ingin bermusik secara serius dan tidak sekedar main-main. "Kami ingin bermusik sungguh-sungguh, biar bisa jadi artis," tutur Nadia, vokal sekaligus pegang keyboard.
Band yang terbentuk sejak 24 Maret 2007 itu, awalnya adalah pemusik individu yang gemar bermain music rock. "Tadinya kami bermusik sendiri-sendiri, nah kebetulan orang tua kami semua saling kenal, jadi kami dipersatukan ke Hamlet ini," tutur Febri sang pemain gitar.
Sejak terbentuk 2 tahun lalu, personel Hamlet tidak pernah berganti, yaitu Nadia (Vocal/Keyboard) Febri (Lead Guitar), David (Bas) dan Farhan (Drum).
Sekalipun masih anak-anak, namun Hamlet membuktikan bahwa mereka tidak setengah-setengah dalam bermusik. Terbukti setiap mereka perform, riuh renyah tepuk tangan penonton selalu menghiasi penampilan mereka.
"Kami tidak ingin sekedar tampil lucu-lucuan, namun kami memang total bermusik," tutur Febri yang mengaku menggemari Van Halen dan The Beatles ini.
Febri mengaku referensi musik Hamlet adalah classic rock seperti Guns n' Roses, Europe, Bon Jovi dan seluruh rock periode 80-90an. Sementara David, sang pembetot bas mengaku sudah bermain bas sejak usia 4 tahun. "Dari kecil saya sudah dibiasakan main gitar sama papa," tutur David.
Di usia yang masih belia, Hamlet pun tidak sekedar mengcover lagu-lagu milik orang, namun sudah mengaransemen lagu sendiri. Di tahun 2009 ini, Hamlet sudah meluncurkan album perdana mereka yang bertitel Cinta Pertama dibawah label Venus Record. Hamlet membuktikan bahwa bermusik tidak memiliki batasan usia. Kreativitas Hamlet sudah membuktikan itu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment