Ketika banyak band berlomba-lomba mencari nama yang dianggap 'keren', sebuah kesederhanaan muncul dari sekelompok anak muda Bandung yang sama-sama menggemari musik rock. Terinspirasi dari properti kamar mandi closet, anak-anak Closehead akhirnya sepakat menjadikannya sebagai nama band mereka.
"Kita mulai ngeband sejak tahun '97. Ada Lamlam (Vokal&Bas), Aido (Gitar&Backing Vokal) dan Ijan (Drum) yang sama-sama teman se SMP dan SMA dan kepengen ngeband cari-cari nama yang gampang diingat. Tadinya sih enggak akan dirubah, ya closet saja. Cuma biar terdengar lebih kreatif, jadinya kita rubah jadi Closehead," ujar Ijan.
Dari awal merintis karir musiknya, Closehead sudah memantapkan langkah untuk berkarir di jalur musik pop punk. "Kalau dulu, karena lahir di zaman Saparua juga kita lebih dikenal beraliran melodic core. Jadilah itu benang merah musikalitas kita hingga sekarang," ujar Aido.
Selama 12 tahun eksis, Closehead bisa dibilang cukup produktif dalam berkarya. Tak kurang dari 15 album kompilasi, satu mini album dan satu split album telah ditelurkannya.
"Kita kerap melempar single, yang dimasukan ke berbagai kompilasi band-band beraliran sejenis. Diantaranya ada New Generation Calling, Berpacu Dalam Melodic dan New Buzz. Kita juga sudah merilis mini album What's Next di tahun 2002 dan split album bersama Disconnected di tahun 2007 lalu," tutur Lamlam yang diamini Aido dan Ijan.
Uniknya, Closehead sengaja melempar musik yang diperuntukan bagi kaum remaja. "Konsep awalnya memang ingin menggaet pasar remaja. Jadi semacam bisa jadi soundtrack hidup bagi mereka biar terus optimis dan semangat," tambah Aido lagi.
Buah kerja keras Closehead dalam bermusik kini telah mulai terasa, hits single mereka seperti 'Berdiri Teman', 'Menunggu Bintang Terang' dan 'Menjelang Hilang' kerap kali mondar-mandir di playlist radio lokal.
"Yah, ini yang kami syukuri. Dari yang tadinya untuk manggung saja harus bayar. Sekarang kami sudah bisa menikmati hasil dari kami manggung. Sudah begitu manggung kami semakin luas scopenya. Tidak hanya komunitas, tapi sudah melebar ke pensi hingga acara-acara yang cukup besar," ujar Aido.
Lirik berbahasa Indonesia yang digunakan Closehead dalam menyusun komposisi musik rupanya menjadi salah satu senjata jitu dari band yang banyak terinspirasi oleh Not Available, NOFX, MXPX, dan Blink 182 ini.
"Meskipun bikinnya sulit, efeknya cukup bagus ke kitanya. Tawaran manggung pun sampai keluar Jawa. Mungkin karena lirik bahasa negeri sendiri lebih mudah diingat atau dipakai sing a long," tutur Lamlam.
Kedepan, band yang menyebut pendengarnya dengan Closefriends ini berencana akan menuntaskan obsesi awal mereka membentuk band, yaitu memiliki full length album.
"Rencana sih tahun ini. Tapi buat Closefriends, jangan pernah menunggu album baru Closehead. Lebih baik membeli atau mendengarkan. Karena menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan," seloroh Aido
Sunday, July 11, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment