Selama ini orang menilai hip hop adalah musik yang glamour, high class, dan beraroma kebarat-baratan. Namun ada yang beda dari sebuah grup hip hop asal Bandung, Sundanis.
Sundanis yang merupakan plesetan kata dari Sundanesse adalah sebuah grup hip hop bentukan Rudi Supriyadi a.k.a Ghetto Rude (27). Mengenai pemilihan nama, Rudi berpendapat memang ingin membentuk grup yang mengandung elemen kultur tradisional.
"Saya orang Sunda, namun sekarang saya jarang menemukan anak-anak muda zaman sekarang yang bicara dengan Bahasa Sunda apalagi paham kultur budaya Sunda. Jadilah saya bentuk grup dengan nama yang ejaannya juga Sunda banget," tuturnya.
Grup yang dimotori Rudi sejak April 2007 ini tadinya beranggotakan tiga personel, Insan (MC) dan DJ May. Namun karena terbentur urusan keluarga, DJ May mengundurkan diri yang disusul oleh keluarnya Insan yang ingin fokus ke kuliahnya di tahun 2008.
Ditinggal dua personelnya tidak membuat Sundanis patah arang. Rudi yang sudah dikenal dikancah hip hop lokal terus melangkah dengan percaya diri dengan mengusung hip hop sundanya.
"Ah, saya sih tidak begitu masalah dengan berjalan sendiri, selama masih bisa dihandle sendiri semua harus jalan, paling lebih capek aja, tapi 'dapet'nya juga lebih gede," ujarnya.
Perjuangan Rudi tidak sia-sia, pada saat kampanye Walikota Bandung 2008 lalu Sundanis mendapat order untuk membuat satu mini album untuk menyukseskan kampanye Dada Rosada. Berbekal empat lagu, yaitu 'Coblos Dadana', 'Bandung Bermartabat', 'Lemah Cai' dan 'Generasi Sunda', Sundanis menjadi begitu terkenal di dunia kampanye politik.
"Lumayan semua lagu dalam album itu menjadi hitsnya Pak Dada Rosada dan massa pendukungnya," ujar Rudi.
Selain itu Rudi menuturkan jika Dada selalu senang dengan penampilan Sundanis. "Setiap Sundanis main biasanya Pak Dada telepon saya bilang jangan dulu main sebelum beliau datang," seloroh Rudi seraya tertawa.
Setelah sukses dengan mini album pemilu Walikota, Sundanis telah melaunching album teranyarnya Sundanesse Hip Hop di tahun 2009. Hits andalan mereka seperti 'Kamane Ateuh Gaya' dan 'Awewe Geulis' sudah mondar-mandir diplaylist radio lokal. Selain itu album Sundanis juga dirilis dengan format VCD bukan CD, satu poin yang menambah keunikan mereka.
"Saya sih berharap dengan format seperti ini bisa mendongkrak penjualan, selain itu juga bisa memperkenalkan kultur Sunda, syukur-syukur bisa sampai keluar negeri," pungkas Rudi.
Sunday, July 11, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment