Sunday, July 11, 2010

Usung Kritik dalam Lirik Sarkastis


Mungkin banyak yang tidak mengenal nama Heri Sutresna (35). Tapi coba sebut saja nama populernya Ucok Homicide, perannya dalam perkembangan scene hip hop di Indonesia khususnya Bandung sudah tak terkatakan lagi.

Setiap lirik musiknya mengandung nada sarkastis dan tajam yang menyorot pada kondisi sosial dan politik tanah air yang gonjang ganjing. Homivide, menjadi grup hip hop yang dalam perjalanannya sempat menuai kontroversi. Meskipun demikian Ucok hanya menyikapinya dengan santai.

"Indonesia pasca 1998 adalah Indonesia dengan euforia demokrasi, yang artinya akan ada sejumlah pihak yang meledak dan tidak bisa memaknai arti demokrasi itu sendiri. Ya itu sebuah resiko dari suatu pergerakan. Namun yang semacam itu akan terus berulang," ujar Ucok panjang lebar.

Selain lirik bernada kritis, Ucok memiliki idealisme tinggi. Ucok dan Homicide jarang tampil di acara-acara besar bersifat komersil. Menurutnya, bermusik tidak harus terekspos secara kasat mata.

"Acara-acara besar biasanya mengusung label besar sponsor. Jujur saja kita memang menghindari label-label korporat semacam itu" ujar Ucok lagi.

Namun tidak berarti Ucok menolak semua tawaran yang berbumbu komersil. "Kalau acaranya masih dalam tataran yang logis seperti donasi ke korban bencana ya kenapa tidak kita bantu," kata Ucok seraya menghisap rokoknya dalam-dalam.

Uniknya, sekalipun jauh dari kata komersil banyak pihak yang menyanjung musikalitas Ucok dan Homicide. "Ya, itu bisa jadi karena kita memainkan musik tanpa pakem A,B,C atau apapun. Toh apa yang kita mainkan kita biarkan mengalir bebas begitu saja," ujar Ucok bijak.

3 comments:

hahn said...

ieu teh wawancarana jeung saha nya? hahahaha

Pradipta Nugrahanto said...

Jeung agan editor, asa ngeunah di lapangan heeuh mang :D

Pradipta Nugrahanto said...
This comment has been removed by the author.